The 7 Selling Steps for Sales People Hotel Menara Peninsula, Jakarta, 13 – 14 November 2014 Zaman sekarang, lebih banyak yang di lakukan oleh seorang sales adalah melakukan 2 hal yaitu, “telling dan selling” .Apakah hal itu sudah cukup untuk membuat mereka menjadi survive menjadi seorang penjual? Sudah bias menjadi penjual yang handal? Jawabannya adalah belummmmm......!!! Untuk memenangkan iklim kompetisi yang begitu ketat ini( bahasa kerennya : hypercompetitive), seorang penjual dituntut tidak hanya bias mengetahui product, tetapi juga harus mempunyai perilaku “ asking” dan “giving the solutions”. Ya...it’s time to change.... Jika ada suatu pertanyaan, mana yang benar, sebagai seorang sales kita harus banyak bicara atau mendengar? Cara menjawabnya gampang..ingat aja berapa jumlah mulut dan telinga kita? Yang jumlahnya lebih banyaklah yang kita pakai. Ya..seorang sales peope harus lebih banyak mendengarkan. Cara mendengarkannya adalah dengan aktif bertanya, menanyakan kebutuhan, menggali kebutuhan customernya, karena tidak selamanya kebutuhan itu ditampakkan oleh customer kita, apakah lewat kata-kata ataupun bahasa tubuhnya. Dengan mendengarkan secara aktif, kita jadi tahu apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya customer kita. Tehnik mendengarkan secara aktif (listening) adalah dengan bertanya, berbeda dengan mendengarkan secara pasif (hearing). Waktunya untuk merubah cara berpikir sebagai penjual yang transaksional menjadi penjual yang konsultatif. Sasaran Setelah berhasil menyelesaikan program ini, peserta akan mampu: - Meningkatkan kepercayaan diri untuk mencapai target penjualan.
- Mengembangkan pola pikir pemenang untuk setiap sales people.
- Memahami dan mengelola proses penjualan.
- Memahami fitur eksklusif dan manfaat dari suatu produk.
- Mengembangkan strategi probing yang kuat untuk menggali kebutuhan customer.
- Menerapkan keterampilan profesional penjualan tatap muka dengan pelanggan
- Menangani keprihatinan pelanggan secara profesional
- Mendapatkan komitmen dari pelanggan
Materi Program A. Bagaimana Membangun Self Confidence Tujuan sesi ini : Melatih partisipan untuk membangun rasa percaya diri dan membangun keyakinan untuk menyakinkan orang lain B. Bangga sebagai seorang Sales Force Tujuan sesi ini : Menumbuhkan kebanggaan sebagai seorang penjual dan mampu menemukan kunci keberhasilan seorang penjual serta akhirnya mempunyai kesenangan menjual C. Research, Analysis dan Planning Skills Tujuan sesi ini : Peserta akan mempunyai kemampuan dalam perencanaan kunjungan yang meliputi rute, objektif dan lain-lain serta mengumpulkan bahan-bahan pendukung secara efisien. D. Opening, Listening dan Questioning Skills Tujuan sesi ini : Peserta di harapkan mempunyai keterampila cara membuka kunjungan, mendengar yang aktif, membuat pertanyaan dengan benar, tidak terlalu banyak bicara dan yang menggali lebih dalam E. Presentation dan Handling Objection Skills Tujuan sesi ini : Keterampilan yang akan dimiliki peserta di dalam membuat langkah-langkah presentasi dengan menggunakan “Main Idea” yang menggiring ke kebutuhan customer, mampu mengidentifikasi “real problem” dan menjawab dengan solusi yang relevan di dalam menangani keberatan atau penolakan. F. Closing Skills Tujuan sesi ini : Peserta dapat menyampaikan kesimpulan kunjungan, menyepakati agenda untuk langkah-langkah selanjutnya dan melakukan penutupan sales dengan berbagai tekhnik. G. Follow Up Skills Tujuan sesi ini : Peserta tahu dan mampu bagaimana membina hubungan jangka panjang, membuat evaluasi kunjungan, menentukan kunjungan yang akan datang, dan mampu mengidentifikasi peluangyang ada Metodologi: - Sharing
- Case Study
- Role Play with sales scripts
- Games
- Job Assignment – Action Plan (optional)
Peserta: OPTIMIZING PDCA (Plan – Do – Check – Act) (Kiat untuk meningkatkan Produktivitas Perusahaan) Hotel Menara Peninsula, Jakarta, 6 - 7 November 2014 BACKGROUND Konsep dalam PDCA (Plan-Do-Check-Act) merupakan suatu lingkaran yang terdiri dari empat buah langkah, yaitu Planning atau merencanakan, Doing atau melaksanakan, Checking atau melakukan pemeriksanaan dan Acting atau melakukan evaluasi terhadap hasil pemeriksaan. Ke-empat teknik tersebut apabila dilaksanakan secara tepat akan meningkatkan produktivitas perusahaan. Training ini akan mempelajari langkah-langkah dalam penerapan PDCA dengan dibantu 14 Teknik pendekatan yang memberikan pemahaman mengenai penerapan metode PDCA dalam suatu proses aktivitas perusahaan sehingga aktivitas-aktivitas perusahaan dapat berjalan efektif. Untuk mempermudah pemahaman mengenai metode PDCA, training ini akan disertai dengan studi kasus dan role play. LEARNING OBJECTIVES • Mampu menjelaskan pendekatan proses dalam suatu organisasi • mampu menjelaskan siklus PDCA dan hubungannya dengan pendekatan proses • memahami peran kedua pendekatan proses dan siklus PDCA dalam sistem manajemen • Mendapatkan benefit dari PDCA cycle • Mengaplikasikan PDCA Cycle kedalam proses yang sederhana OUTLINE 1 Introduction to PDCA Problem Solving Cycle: a. Sejarah PDCA dan kenapa PDCA tersebut diperlukan. b. Pemahaman arti penting dari PDCA sebagai alat bantu untuk memecahkan masalah di tempat kerja. 2 Key Steps in PDCA a. Memahami untuk setiap phase dan tujuan di dalam PDCA (Plan, Do, Check, Act). b. Konsep dan metodologi pemecahan masalah dengan PDCA c. PDCA sebagai alur dari proses pemecahan masalah. 3 14 Techniques used in PDCA. a. Mengenal 14 metode yang dipergunakan di dalam PDCA. b. Menyeleksi ke 14 metode tersebut yang dapat di pergunakan ke dalam PDCA. 4 Using the 14 Techniques a. Mempelajari konsep dan teknik dari 14 metode tersebut dan bagaimana penerapan serta implementasinya dalam PDCA. b. Latihan: 14 metode. 5 PDCA Reviews - Racetrack. a. Membuat Table of Duties sebagai alat bantu untuk memonitor dan mengidentifikasikan bahwa program atau aktivitas tersebut telah dilakukan (Control & Check Point) b. Membuat ukuran sebagai target dari keberhasilan program atau aktivitas tersebut sudah dijalankan. c. Menetapkan batas akhir dari program (due date) d. Menetapkan PIC selama program atau aktivitas tersebut dijalankan. |